Mahru

Sedari sore,hujan masih enggan pergi dari sekitaran pulogadung. Memasuki libur dihari kedua,aku belum bisa pergi kemana-mana karena hujan tidak henti-henti nya datang. Liburan panjang kali ini sungguh terasa lebih bosan. Teman sepermainanku,putri dan kurnia sedang sibuk dengan urusan nya masing-masing. Sebenarnya sangat disayangkan jika liburan panjang yang sangat jarang ini tidak bepergian kemana-mana,tapi apa boleh buat? Bepergian sendiri pun jauh lebih tidak menyenangkan ketibang harus berdiam diri dirumah.

Oh iya,sudah dua hari ini mahru berada dibandung. Kalian sudah pernah aku ceritakan kan sosok mahru itu siapa dan seperti apa? Iya,dia sosok pria yang humoris dan menurutku dia mengerti cara memperlakukan wanita dengan baik. Usia nya lebih tua dariku dua tahun. dia memiliki tinggi sekitaran 180cm. Badan nya yang kurus dan rambutnya yang sedikit membuat dia terlihat lebih muda dibandingkan dengan pria yang seumuran dengannya. bagiku,dia juga pria sederhana. Pria yang mampu menempatkan posisi dimana kita harus serius dan bercanda.

Tentu aku punya alasan kenapa malam ini aku menulis tentangnya. Tentu kalian juga(yang sering baca blog ku) bertanya-tanya kenapa aku tidak bercerita atau menulis tentang abang al lagi. aku bukan playgirl yang suka dengan pria sana sini. Hanya saja,aku lebih memilah milih kepada siapa sebenarnya perasaanku lebih kuat. Abang al adalah sosok yang sulit bagiku untuk digapai. Selain dia lebih pendiam,aku juga tidak banyak tau tentangnya. Dia bukan teman dekat ku seperti aku dan mahru. Maka dari itu,mengharapkannya bagaikan judul lagu milik rosa;memeluk bulan.

Malam ini,dimalam libur yang masih membosankan,dihujan yang turun tidak begitu deras,aku merindukan pria yang sering aku panggil panjang. Yaa,mahru. Aku merindukan dirinya. Merindukan setiap chat di wasap yang selalu membuatku tertawa karna bercandaannya yang konyol. Seperti nya dia sedang asyik bersama teman-teman nya di ciwidey sana. Seperti yang dia bilang,mungkin dia sedang menghangatkan tubuhnya dengan api unggun yang dia buat bersama teman-temannya. Aku tidak tau hal apa yang membuat dia dan teman teman nya memutuskan bandung sebagai tempat pikniknya. Dia sih pernah bilang secara langsung tujuan nya kebandung,cuma,pada saat itu,saat aku duduk bersampingan dengannya aku jadi tidak mendengarkan perkataannya. Kamu tau,duduk disamping nya membuatku kehabisan gaya. Aku begitu salah tingkah dan banyak omonganku yang mengacau. Apa ini yang dinamakan benih-benih suka?benih-benih cinta?

Ingin rasanya aku bertanya kabar nya sekarang. Sedang apa dan bagaimana liburannya. Tapi,aku tidak ingin membuat dia tidak nyaman dengan diriku yang terlalu kepo dan sedikit bawel. Tapi jika tidak disapa lewat chat,rasanya aku seperti teman yang sombong. Serba salahkah aku jadi wanita?
Tidak salah. Salah nya adalah aku terlalu cepat menaruh rasa lebih dari teman terhadapnya. Dan menginginkan dirinya untuk mempunyai perasaan yang sama adalah salahNya;salahku. Beberapa bulan mengenalnya,dua kali jalan dengannya, aku belum mampu membaca sifat dan hati nya. Aku belum mampu mengartikan apakah dia juga suka denganku bukan suka sebagai teman. Jujur saja,aku menginginkan dirinya lebih dari teman. Aku ingin dia menjadi seseorang yang memberiku semangat ketika aku sedang dirudung kesedihan. Memberiku saran dikala aku bingung harus berbuat apa. Aku ingin dia menjadikan aku sebagai salah satu orang yang berpengaruh bagi hidupnya. Dan yang paling aku inginkan dari nya adalah pundak nya yang tidak gemuk itu untuk bersandar. Memejamkan mata dan bersandar dibelakang pundaknya adalah keinginanku saat ini. Saat aku sedih melihat kondisi keluargaku. Tapi,tidak ada tempat bersandar paling indah selain bersandar dan bergantung pada tuhan. Jika aku boleh bermimpi,jika suatu saat mahru menyatakan perasaanya padaku,aku ingin mengatakan bahwa aku hanyalah gadis biasa yang berasal dari keluarga sederhana. Gadis biasa yang membutuhkan seorang imam yang nantinya membawaku kedalam surga bersama-sama. Membimbingku dan mau belajar bersama-sama menghadapi hidup ini. 

Tuhan,aku tidak ingin memaksa engkau untuk menjadikan diriku berjodoh ataupun sejenisnya dengannya. Karna aku tau,jauh diluar sana,engkau sudah menggariskan hidupku bersama siapa. iya,bersama hamba mu yang tentunya;yang menurut engkau paling terbaik untukku. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alfa Fawzan (2)

Alfa Fawzan,

introducing, synopsis