Alfa Fawzan (2)





Sebelum tahun berganti,aku punya harapan yang ya,kalau di dengar mungkin lucu dan teramat tinggi. Sabtu kemarin adalah yang terberat bagiku. Karena mungkin,di semester selanjutnya bahkan sampai lulus nanti,aku tidak akan lagi bertemu dosen sepertimu. Pak,tiga Minggu terakhir di semester 5, hari Sabtu adalah yang menyenangkan buatku. Karena bertemu dirimu di materi sebelum pulang. Dan dua Minggu lagi sebelum UAS,aku wajib masuk kelas siang untuk membahas soal mengenai manajemen operasional. Biasanya setelah materi pak farmansyah, selanjutnya adalah materi  membosankan yang kau jelaskan. Materi mu monoton,tapi aku tidak pernah bosan untuk mendengarkan apa yang kau coba jelaskan untuk kami walau rasanya sulit untuk diterima.
Hhhhhh.. kau adalah orang kedua setelah kapten yang membuat kerja ku tak bersemangat. Lebay kan pak? Padahal,aku belum tau gimana dirimu sebenarnya. Dan aku ingat selalu apa yang Weni tulis kepadaku lewat chat watsap kemarin, bahwa aku tidak boleh mengganggap mu orang yang sempurna. Karena aku tidak mengetahui apa kesalahan mu di masa lalu. Aku pun sebaliknya. Bukan siapa siapa and I don't have anything special like you. 
Bu iyut bilang, kau sedang mengambil S3 di Malaysia. Sungguh, kekaguman ku akan dirimu semakin bertambah. Dan juga,membuatku semakin "minder". Apa iya, orang sepertimu akan ditakdirkan menjadi milikku,pak ....

Aku harus percaya. Dan kalau pada akhirnya tidak,aku harus ikhlas melepas. Yaudah. Berarti memang bukan dirimu yang menurut Allah baik. Aku kembali lagi bermimpi. Ini karna umi ku pernah berucap saat kami bersenda gurau bahwa umi ku mendoakan ku agar suami ku kelak adalah seorang profesor. Tapi saat itu aku langsung memotong ucapan umi ku. Aku bilang saat itu bahwa doakan saja aku berjodoh dengan dosen ku sendiri. Alfa Fawzan nama nya. Dan sekarang , aku ingin berbaik sangka. Mungkin,kau melanjutkan S3 di Malaysia dan mendapat gelar profesor,setelah nya,ketika aku lulus menjadi sarjana manajemen,Allah melepaskan takdir yang merupakan bagian dari doaku untuk bersama dengan bapak sampai Jannah nya.
Maaf ya pak. Aku berlebihan dan terlalu menilai dirimu layak nya pria yang baik baik. Aku ingin bapak tau, mencintai bapak menjadi hal yang positif bagi ku. Mulai dari semangat untuk lulus dari stei, perbaiki diri agar bisa mendapatkan imam seperti mu,bahkan mungkin orang itu adalah dirimu.
Maafkan kami, karna kami sering mengacuhkan apa yang sudah kau ajarkan kepada kami. Semoga kau tetap seperti yang aku fikirkan. Yang tidak lupa akan kewajiban hamba dengan Tuhannya,yang rendah hati meskipun mempunyai banyak ilmu,yang enggan berbicara hal hal yang tidak perlu . Amiiiin....
Selamat beristirahat di akhir 2018 pak. Semoga kita dipertemukan dalam keadaan sehat . Kau sudah menjadi seorang profesor,dan aku bukan lagi sebagai mahasiswa mu. Tapi,orang yang akan mendampingi mu sampai surga nanti...

Aku tidak ingin lagi menulis nama orang lain disini. Yang aku mau adalah nama bapak yang terakhir yang aku tulis. Pun kalau tidak,aku akan kembali menulis setelah kita menemukan kebahagiaan akhirat sejati kita masing-masing suatu hari nanti. Inti nya, untuk saat ini, aku hanya ingin menyayangi bapak walau kenyataan nya aku bodoh. Dan aku ingin di bukakan kembali hati ku ketika Allah menunjukkan bahwa bukan bapak yang Allah maksud. Itu.

Komentar

  1. Semangat ya Mba Laily. Jadi Gimana mbak? apakah sudah menemukan jawabannya. apakah beliu sudah taken? aku juga anak stei juga mba. salam kenal ya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alfa Fawzan,

introducing, synopsis