we'll never be one ...

Malam ini,aku harus mulai membiasakan diri untuk tidak lagi mengecek wasap. Kau pasti tau alasannya. Iya,seperti yang aku bilang dimalam sebelumnya,saat kau mengucapkan terimakasih karna aku menyayangimu dan pada akhirnya kau tidak bisa menjalani suatu hubungan denganku,ingin berteman saja maksudnya, aku memintamu untuk membiarkanku menjauh dan pergi dari hidupmu di beberapa hari/minggu ini untuk bisa lupa denganmu. Lupa dengan rasa sayangku yang amat sangat dalam dan sayangnya,kau lebih nyaman kalau kita berteman saja. 
Kapten, memanggilmu dengan sebutan kapten membuat air mataku terbendung di pinggir mata. Bisakah malam itu kau bayangkan betapa sakitnya hatiku,betapa hancurnya hatiku saat aku mengatakan ingin menjauh darimu. Bahwa aku ingin lupa karna aku pernah menaruh hati padamu? 
Kapten, seandai nya kau tau,semalam tadi aku begitu sesak menangisimu. Posisi tidurku berbaring menghadap kiri,namun,air mata tidak henti-henti nya membasahi pipiku. aku tidak tau kenapa begitu sesakit ini menerima kenyataan bahwa kamu tidak bisa mempunyai perasaan yang sama sepertiku kapten :(

semenjak itu,aku lebih suka termenung. Sedihnya, aku tidak akan bisa membawamu bermain ke bekasi yang kau anggap luar planet itu. Kau juga belum sempat memenuhi keinginanku yang ingin difoto bersama gopro yang kau temukan saat nongkrong di senayan bersama teman-teman mu. Aku juga belum sempat kau ajak ke tempat baso favorite mu. Dan yang paling berat adalah, menghapus rasa nyaman yang dulu kau ciptakan sampai akhirnya aku jatuh cinta padamu.

Aku pengecut. Dan aku tau itu. Harusnya aku tidak menjauh hanya karna kamu ingin kita berteman saja. Tapi bisakah kau merasakan,bagaimana sakitnya seseorang yang memendam cinta sedangkan kita masih berteman seperti biasa? Itu sama saja membunuhku,karna rasa cinta itu tidak akan pernah hilang jikalau kita masih sering berkomunikasi,jika kita masih sering bercanda lewat chat seperti biasanya. 

Kapten,kenapa dulu kau mengatakan bahwa kau tidak ingin aku berhenti berjuang sementara sekarang kau mengatakan bahwa kau ingin kita berteman saja? Bisakah kau jelaskan apa alasan kamu inginkan aku untuk tidak menyerah begitu saja? Kapten,dua hari dimalam sebelumnya kau membuatku bersemangat untuk tetap berjuang mencuri dan mendapatkan cintamu. Kau berikan aku isyarat bahwa mungkin kau juga berusaha untuk mencintaiku. Tapi kemudian,malam kemarin,justru kaulah yang mematahkan perjuanganku. Seperti inikah kapten yang selalu aku banggakan? Seperti inikah kapten yang selalu membuatku tertawa? Seperti inikah kapten yang ingin aku sandarkan pundaknya ketika aku merasa banyak masalah?

Kapten,aku tidak menyesal jatuh hati padamu. Aku hanya menyesalkan pertemanan kita yang sekarang berubah dan jarak yang aku buat agar aku bisa cepat melupakanmu. Kapten,kau tau? Membuka aplikasi wasap adalah hal yang aku hindari akhir-akhir ini. Aku tidak ingin lagi tau kapan terakhir kali kamu online di wasap. Aku tidak ingin lagi membaca percakapan kita yang aku sendiri sesak saat membaca nya. Tapi sesungguhnya,jauh diluar yang kau fikirkan,aku ingin sekali mengetahui kabarmu. Bercanda lagi seperti dulu. Saat kau memanggilku dengan sebutan-sebutan aneh. 
Kini,tidak adalagi yang memanggilku dengan sebutan suling. Tidak adalagi yang memanggilku dengan sebutan garem seperti dirimu.
Satu dari semuanya,dari pertemanan kita yang belum berumur 1 tahun, aku paling ingat ketika kita tersesat di parkiran blok M untuk pertama kali nya bertemu. Dan hotel ini,menjadi penunjuk akhirnya aku bertemu denganmu. Bertemu dengan pria yang saat ini aku cintai. Bertemu dengan pria yang membuatku nyaman ketika berada didekatmu. Pria yang selalu membuatku tertawa. Dan pria yang secepat mungkin aku lupakan. Yang secepat mungkin aku lepaskan,aku ikhlaskan. Kapten,aku sangat merindukan dirimu...



Parkiran blok M. Tempat dimana aku menunggumu yang sibuk mencari keberadaanku.
Kapten, kau masih ingat ini? Ketika aku menunggumu sekitar 2 jam didepan pasaraya grande. Kau juga menunggu hujan reda. Sayangnya, menunggumu seperti itu tidak mampu membuka mata dan hatimu untuk mencintaiku...





Salam perpisahan kapten. Semoga,kelak,kau akan mencariku kembali. But, for now, we'll never be one cause I give space beetween us ...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alfa Fawzan (2)

Alfa Fawzan,

introducing, synopsis