Captain

16.10 aku baru bangun dari tidur siangku. Hanya membuka mata dan meraih smartphone milikku yang sengaja aku letakkan diatas kasur tempat tidurku. Data seluler juga sengaja aku tidak matikan karna aku menunggu kabar dari seseorang yang minggu ini janji denganku untuk bertemu. Seseorang yang sering aku panggil dengan sebutan kapten; mahru.
Aku mengecek wasap,melihat kontaknya. Ternyata dia lagi online. Sengaja aku tidak men-chat nya duluan,karna aku ingin dia yang lebih dulu memberi kabar jadi atau tidak nya bertemu. Aku pun menutup aplikasi wasapku. Tidak lebih dari lima menit,pesan wasap dari mahru masuk. Aku pun langsung membuka nya. Setelah membaca nya, alis ku mengkerut. Bibirku rapat seketika. Nafasku ku hembuskan perlahan; tanda kecewa. Dia memberi kabar bahwa malam ini tidak bisa bertemu karna dia lupa sebelumnya sudah mempunyai janji lebih dulu. 

Aku balas seada-nya. Ku balas dengan : iya gpp woles. Dia pun meminta maaf. Aku mencoba mengerti. Walaupun kau tau,blogger? Aku sangat kecewa. Karna bertemu dengan nya adalah hal yang paling aku tunggu. Aku ingin marah,tapi aku tidak punya hak marah dengan nya. Iya,aku bukan siapa-siapaNya. Aku hanya teman nya yang belum lama mengungkapkan semua perasaanku pada nya. Rasa malu sudah tidak lagi aku perhitungkan saat itu. mungkin aku sudah terlalu lelah memendam rasa pada mahru. Tidak banyak yang aku mau. Aku ingin dia tau,bahwa aku mencintai nya. Dan harapanku sederhana,dia juga bisa memiliki perasaan yang sama terhadapku.

Bodoh dan agresif. Itulah aku. Saat aku bilang bahwa aku menyayangi-Nya,aku tidak lagi memikirkan jika nanti nya dia akan ilfeel denganku. Yang aku ingin lakukan ketika aku bilang bahwa aku menyayangi nya adalah pergi dan menjauh. Aku ingin menghilang untuk melupakan nya. Tapi kemudian,dia tidak ingin aku berhenti berjuang. Mahru tidak ingin aku menyerah begitu saja. Mahru tidak ingin aku melupakan nya. Kau tau apa maksudnya? Kesimpulanku, mahru ingin membuka mata dan hati nya untukku. Seperti itu menurutku. 
Dan benar,melupakannya membuat pekerjaanku berantakan. Aku tidak mampu menghapus nya dari fikiranku. Dan,dia berhasil membuatku menangis dimalam hari nya.
Menangis karna aku begitu mencintai nya..
Menangis karna akhirnya dia tau aku menyayangi nya lebih dari sekedar teman.
Menangis karna usaha aku untuk melupakannya begitu sulit...

Mahru, maaf segala nya jadi berantakan. Maaf segala nya jadi membuat mu tidak nyaman. Maaf segala nya berubah menjadi kaku. Maaf membuat segala nya terasa berat karna mungkin,kau ingin menghargai perasaanku padamu. 
Maaf melibatkanmu dalam blog-ku.

Maaf....
Maaf aku ingin katakan ini sekali lagi, bahwa aku mencintai mu. Mencintai semua yang ada pada dirimu. Dan jangan tanyakan kenapa bisa? Karna jawabannya adalah "nyaman yang kamu berikan kepadaku mengalahkan segala nya". Mengalahkan segala kekurangan yang kamu miliki. Percayalah....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alfa Fawzan (2)

Alfa Fawzan,

introducing, synopsis