I'm afraid

Mahru...
Hampir sebulan aku berusaha untuk menjauh dan melupakan semuanya. Semua perasaan yang sampai saat ini masih sama. Aku masih sering memikirkanmu saat bekerja. Dan waktu malam itu, pertengahan malam saat aku baru istirahat dari pekerjaanku, wasap darimu masuk ketika aku baru saja mengaktifkan data selulerku. Aku terkejut dan kaget bukan main. Bahagia juga. Kenapa di seminggu ini kita tidak lagi saling menyapa lewat chat di wasap, justru kaulah yang menyapaku duluan. Sedih saat membaca nya. Ternyata,kau menungguku untuk memberi kabarku kepadamu. Apakah itu pertanda bahwa kau mulai merasa kehilangan aku,kapten? Apakah itu pertanda bahwa kau mulai merindukanku seperti dulu? Harapanku iya...

Kau terus meminta maaf. Maaf karna membuat perasaanku jadi seperti ini;sedih. Karna kau orang yang aku cintai,maka semua termaafkan kapten. Lagian ini semua salahku. Aku yang menjauh dan tidak bisa terima kenyataan bahwa kau ingin kita berteman saja. 
Dan,diakhir chat,setelah aku mengutarakan apa alasanku sedih,kau justru ingin menjauh. Alasannya,jika melupakanmu membuatku lebih baik,kau yang akan pergi. Dan bodohnya,aku mengiyakan. Mengizinkan kau untuk pergi agar aku secepatnya pulih dan melupakan semuanya. 

Kapten...

Seandainya kau tau,aku takut kehilanganmu. Kehilanganmu sebagai apapun. Sebagai teman,sahabat dan kasih tak sampai. Aku takut,caraku menjauh untuk melupakanmu,justru membuatmu ingin mencari sosok lain seperti diriku. Dan yang paling aku takuti adalah kau akan menemukan oranglain yang bisa membuatmu tertawa lepas seperti diriku dan aku akan terlupakan begitu saja...
Dan nanti,aku harus belajar ikhlas lagi untuk menerima itu...
Sungguh,aku takut akan hal itu kapten :(

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alfa Fawzan (2)

Alfa Fawzan,

introducing, synopsis