Aku Mundur

Sedih yang tak berujung usai. apalagi di moment fitri ini. ingin sekali aku mengucapkan " minal aidzin wal-faidzin " kepadamu rif, walau hanya lewat bbm. meminta maaf atas perkataanku yang mungkin pernah menyakitimu, apapun itu....

aku menunggu...
berharap kamulah yang lebih dulu mengatakan itu. permohonan maaf kepadaku. untuk meminta maaf pun aku harus menunggumu, bodoh.... padahal, mengucapkan permintaan maaf itu mulia. tapi entah kenapa, untuk melakukannya aku gengsi.

mungkin bukan gengsi..
tapi lebih menahan diri
untuk tidak lagi bergantung padamu

aku juga tidak tau alasan kenapa kamu juga tidak mengatakan itu..
atau mungkin karna kamu sudah tau display picture yang sering aku ubah dengan memakai screen grab isi blog yang aku buat tentang dirimu..
syukurlah jika sebenarnya memang kamu sudah tau. aku tidak perlu lagi menjelaskan bagaimana sebenarnya perasaanku kepadamu...

dan saat aku mengganti display picture hasil screen grab isi blog ku, kemudian kamu datang dengan basa-basi kalau display picture yang aku gunakan adalah tanda bahwa aku sedang galau. 
kamu datang dengan ke-ingintahuan tentang apa penyebab kegalauanku..

apakah kamu tidak sadar selama ini?
oh tuhan, harus apalagi agar kamu sadar-peka, kegalauan yang terjadi denganku adalah karna perasaanku kepadamu yang tak tersampaikan...
lalu, kamu memberi ku nasihat..
nasihat agar tidak menggalaukan soal percintaan.
kamu ini sebenarnya pura-pura atau apa sih? saat itu, aku ingin mengutarakan bahwa display picture yang aku gunakan adalah itu semua aku tujukkan untukmu...
sering aku bercerita tentangmu kepada teman-temanku. bukan untuk tujuan apa-apa, aku cuma tidak ingin memendam terlalu banyak tentang dirimu. dan ketika aku menceritakannya, temanku memberikan nasihat yang sama seperti temanku yang lain. 
bahwa aku harus menjauh..

menjauh untuk tidak lagi memulai semuanya...
untuk tidak memulai percakapan, misalnya. ini bukan berarti aku tidak ingin berjuang lagi, hanya saja, ternyata setiap orang punya batas kesabaran. dan sabar untuk menunggumu membuka ruang untukku.

temanku juga menasihatiku agar aku bertindak seperlu-nya. tentu aku dapat menerima nasihat dan masukan dari teman-temanku, karna memang menurutku apa yang mereka katakan adalah hal yang seharusnya dari dulu aku lakukan...

kalau saja dari dulu aku lebih memilih mundur, mungkin tidaksedalam ini perasaanku kepadamu..
aku lelah, sungguh...
dan ku putuskan, aku mundur. mundur dari segala nya. dari ke-ingintahuanku tentang kabarmu, tentang kesibukanmu, tentang apa yang kamu lakukan, tentang apa saja kegiatanmu..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alfa Fawzan (2)

Alfa Fawzan,

introducing, synopsis